Semarang (JATENGPAGI.COM) – Di tengah kesibukan mengurus rumah tangga dan anak, Mardalena Reza Ibu muda yang saat ini masih berusia 30 tahun kerap disapa Lena, berhasil menciptakan keberhasilan dalam dunia bisnis dengan membangun bisnis gendongan ring sling yang merajai pasar di Indonesia.
Dengan merek Timang, Lena telah mencapai posisi nomor satu dalam industri ini. Namun, yang membuat pencapaian Lena semakin luar biasa adalah bagaimana dia mampu menghasilkan uang dan pada saat yang sama menyelesaikan masalah kesejahteraan sosial dengan memberdayakan mantan asisten rumah tangganya (ART) yang berasal dari Wonosobo untuk menjahit gendongan ring sling tersebut.
Timang, merek gendongan ring sling yang dirintis oleh Lena, tidak hanya menjadi favorit di kalangan ibu-ibu muda di Indonesia, tetapi juga dikenal dengan kualitas dan desain yang inovatif.
Gendongan ring sling adalah jenis gendongan bayi yang dirancang dalam bentuk cincin pada salah satu ujungnya, yang memudahkan pengguna dalam mengatur posisi bayi dengan aman dan nyaman.
Produk ini semakin populer karena memberikan kebebasan kepada ibu untuk melakukan kegiatan sehari-hari sambil tetap dekat dengan anak mereka.
Lena yang juga kerap aktif melakukan kegiatan Sosial juga merupakan Pengurus Laskar Muda Hanura (LASMURA) Jawa Tengah sebagai Ketua Bidang UMKM. Lena adalah contoh nyata seorang ibu yang berbakat dan berwirausaha. Dengan kecintaannya pada dunia tata busana dan minatnya yang mendalam terhadap pengasuhan bayi, Lena melihat peluang dalam industri gendongan bayi yang masih terbilang minim persaingan.
Dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, Lena mulai merancang dan membuat prototipe gendongan ring sling yang khas dan fungsional. Dalam waktu singkat, produk-produk Timang menjadi terkenal karena kualitasnya yang unggul.
Namun, kesuksesan Lena tidak hanya terbatas pada bisnis Timang. Dia juga memanfaatkan kesempatan ini untuk memberdayakan mantan asisten rumah tangganya yang berasal dari desa di Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah. Lena menyadari bahwa banyak perempuan di desa tersebut memiliki keterampilan menjahit yang belum dimanfaatkan sepenuhnya. Dengan visi sosial yang kuat, Lena memutuskan untuk melibatkan mereka dalam produksi gendongan ring sling Timang.
Melalui pelatihan dan bimbingan, Lena membantu para mantan ART ini untuk mengasah keterampilan menjahit mereka sehingga mereka dapat menjadi bagian dari tim produksi Timang. Selain memberikan sumber penghasilan yang stabil bagi mereka, Lena juga memberi mereka rasa percaya diri dan peluang untuk berkembang dalam industri yang semakin berkembang pesat. “Dengan berkerja dari desa mereka sendiri, para perempuan ini tidak perlu lagi meninggalkan keluarga mereka dan mencari pekerjaan di kota sebagai ART. Mereka juga memiliki fleksibilitas waktu yang lebih’’ ujar Lena.
